Selasa, 24 Februari 2009

HAM dan Barrack Obama

Melihat sosok Barrack Obama, berarti melihat atau berbicara tentang perubahan dan seseorang yang fenomenal, yang membuat dunia terhentak dan terkagum-kagum. Barrack Obama adalah sosok yang pintar,cerdas dan berani karena dapat menembus atau mematahkan tradisi di Amerika bahwa orang kulit hitam tidak akan mungkin bisa mencalonkan jadi presiden apalagi jadi presiden. Itu yang di tembus atau dipatahkan oleh Barack Obama sehingga sekarang bisa terpilih menjadi presiden. Barack Obama berpatokan pada konstitusi Amerika Serikat yang mengatakan setiap orang mempunyai hak yang sama……… Itu juga yang membuat Barack Obama bisa mencalonkan jadi presiden dan terpilih menjadi presiden. Seperti yang di katakan oleh Martin Luther King Jr seorang pejuang HAM di Amerika, bahwa “I have a dream that one day this nation will rise up”. Apa yang dikatakan oleh Martin Luther King Jr tersebut sekarang menjadi kenyataan di Amerika kepada sosok Barack Obama.

Barack Obama lahir di Honolulu, Hawaii pada tanggal 1961,merupakan anak dari seorang ayah kulit hitam Kenya bernama Husein Obama, Sr dan ibu wanita kulit putih Amerika Serikat bernama Ann Dunham, yang kemudian berpisah dan ibunya menikah lagi dengan Lulu Soetoro seorang Indonesia, lalu mereka menetap di Jakarta termasuk Barack Obama akan tetapi Barack Obama tinggal di Jakarata hanya sekitar 4 tahun, Barack Obama juga mempunyai seorang adik tiri.

Barack Obama yang mempunyai keluarga dari bermacam-macam suku, bahasa, agama, warna kulit dan Negara itulah yang membuat Barack Obama terbentuk dan bisa mengerti atau memahami arti perbedaan serta tidak melihat perbedaan itu sebagai perpecahan tapi malah dari perbedaan itulah mereka dipersatukan. Barack Obama pernah mengatakan dalam bukunya menerjang harapan dari Jakarta menuju gedung putih, bahwa perbedaan itu tidak ada yang ada itu hanya kebersamaan dalam perbedaan, perbedaan itu di buat oleh pribadi-pribadi manusia yang kemudian di ikuti oleh masyarakat, padahal pribadi-pribadi tersebut membuat perbedaan untuk mendapatkan kekuasaan.

Kalau dilihat dari apa yang yang dilakukan Barack Obama, merupakan seorang yang sangat mendukung HAM, bisa dilihat dalam bukunya yang berjudul sama dengan yang diatas bagaimana kisah hidupnya mulai dari kecil sampai menjadi seorang senator. Barack Obama mencerminkan harapan rakyat Amerika, bahwa Negara Amerika telah sampai pada satu titik, yaitu mengatasi sejarah rasisme. Barack Obama telah mengukir sejarah, yaitu untuk pertama kalinya warga kulit hitam menjadi presiden Amerika. Pidato-pidato Barack Obama dan dalam buku-bukunya sudah membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan pemikiran semua pihak dalam setiap isu, seperti yang di katakana olehnya, bahwa keinginannya untuk mencoba mengerti dan bukannya mengabaikan argumen pihak lain.

Salah satu cirri khas Barack Obama yang diakui para pendukung maupun lawannya adalah ia memiliki kemampuan untuk meyakinkan lawan bicaranya. Salah satu yang banyak di ingat orang adalah ketika Barack Obama berpidato dalam aksi unjuk rasa akbar di Amerika menentang invasi militer ke Irak. Saat itu mayoritas pengunjuk rasa memakai atribut bertuliskan “war Is Not an Option”. Barack Obama mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan pendapat tersebut, karena kadang, perang menjadi pilihan. Misalnya, Civil war yang terjadi di Amerika dan perang dunia ke II, pantas dilakukan. Lanjutnya, saya tidak menentang semua perang, saya menentang perang yang bodoh. Menginvasi dan menduduki Irak adalah perang yang gegabah, perang yang didasarkan bukan pada akal sehat, tetapi oleh nafsu, bukan berdasarkan prinsip, tetapi politik.

Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice, perempuan kulit hitam pertama yang menjabat sebagai menlu, mengatakan, bahwa hal yang menakjudkan, Amerika adalah Negara yang damai dengan luka-luka lamanya. Lanjutnya, tak ada yang berpikir bahwa Negara ini, Negara kita, tak mempersoalkan perbedaan warna (colorblind). Namun, ketika rakyat Amerika membuat keputusan mengenai apakah seorang pria kulit hitam atau seorang perempuan kulit hitam akan menjadi presiden, yang mereka akan lakukan adalah bertanya untuk mengeyampingkan soal ras. Inilah adalah perkembangan yang mengembirakan untuk sebuah Negara yang terbelah akibat ras. Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa ketika kita berpikir bahwa tak mungkin orang lain mengatasi perbedaan lamanya, maka kita harus berpikir dua kali mengenai pengalaman kita sendiri.

Barack Obama mengukir fenomena sebagai “yang pertama” sebelum ia terjun ke dunia politik. Barack Obama dikenal secara nasional di negaranya ketiga ia menjadi keturunan Afrika-Amerika pertama yang terpilih menjadi presiden Harvard Law Riview, sebuah jurnal ilmiah ilmu hukum. Waktu dia kuliah di fakultas hukum Universitas Harvard. Media Amerika memujinya, namun para mahasiswa kulit hitam mengkritiknya karena dalam majalahnya ia memilih lebih banyak mahasiswa kulit putih.

Merujuk pada latar belakang dirinya yang merupakan buah perkawinan “campuran”, Barack Obama mengatakan, saya berdiri disini, bersyukur atas warisan yang saya miliki. Saya berdiri disini karena tahu bahwa sejarah saya merupakan bagian dari sejarah Amerika dan saya berutang kepada mereka yang telah ada sebelum saya. Tak ada Negara di dunia ini yang memungkinkan sejarah seperti milik saya bisa terwujud.

Salah satu pidato pada saat dia mencalonkan menjadi senator, yaitu malam ini, kita berkumpul untuk mengukuhkan kebesaran Negara kita bukan karena gedungnya yang menjulang tinggi, bukan karena kekuatan militer kita yang adidaya, ataupun kekuatan ekonominya, kebanggaan kita tercipta dari premis sederhana dan terangkum dalam sebuah deklarasi yang dihasilkan 200 tahun lalu bahwa semua manusia diciptakan setara. Tak ada black America, white America, latino America ataupun asian America. Yang ada adalah United States of America.

Dari apa yang dilakukan Barack Obama menunjukkan bahwa Barack Obama sangat mendukung HAM dan secara tidak langsung dapat menginspirasikan setiap orang untuk lebih mengerti HAM dan menghargai perbedaan dan kebersamaan.

Tidak ada komentar: